PENGARUH PENDAPATAN DAN PENGETAHUAN SERTA LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI KOTA BANDAR LAMPUNG DENGAN PENDEKATAN STRUCTURAL EQUESTION MODELING (SEM)
Abstract
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah terciptanya model konseptual membentuk model partisipasi dalam menurunkan penyakit tuberkulosis di Kota Bandar Lampung. Pada tahun pertama, Konstruksi model konseptual dari dimensi-dimensi pada pendapatan, pengetahuan, lingkungan dan kejadian TB dengan menghitung Factor Score dan menghitung Confirmatory Factor Analysis. Untuk kemudian membangun model hubungan keterkaitan antara variabel pendapatan, pengetahuan, lingkungan dan kejadian TB dengan dengan indikator-indikator dengan menggunakan SEM . Tahun kedua, memilih Model Partisipatif yang mewakili kriteria hasil pada tahun pertama, untuk kemudian akan dijadikan sampel .Tahun Ketiga, dilakukan pengujian dan penetapan model konseptual Partisipatif.
Penelitian ini meneliti pengaruh pendapatan dan pengetahuan sebagai variabel independen terhadap lingkungan sebagai variabel dependent dengan dimediasi oleh variabel Kejadian TB. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi bagaimana meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menurunkan penyakit Tuberkulosis di Kota Bandar Lampung.
Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Bandar Lampung dengan responden yang digunakan adalah masyarakat Kota Bandar Lampung yang menderita penyakit tuberkulosis. Desain penelitian adalah kausalitas dengan metode pengolahan data menggunakan teknik analisis deskriptif, multivariate dengan perangkat lunak SEM AMOS guna mengukur sejauhmana variabel independen, yaitu pendapatan dan pengetahuan mempengaruhi variabel dependent lingkungan yang dimediasi oleh variabel kejadian TB.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Asyfiradayati, R. (2018). Hubungan Kondisi Fisik Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB padaBalita di Bbkpm Surakarta Tahun 2016. The 7th University Research Colloquium 2018 STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta.
Barusman, Andala Rama Putra, Rulian, Evelin Putri and Santoso. (2019). The Antecedent of Customer Satisfaction and Its Impact on Customer Retention in Tourism as Hospitality Industry. International Journal of Advanced Science and Technology Vol. 28, No. 8s, pp. 322-330
Dinas Kesehatan Kota BandarLampung. (2017). Profil Kesehatan Kota BandarLampung tahun 2016.
Djojodibroto D. (2009). Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta: EGC.
Dotulong JFJ, MR. Sapulete, GD.Kandou. (2015). Hubungan Faktor Risiko Umur, Jenis Kelamin dan Kepadatan Hunian dengan Kejadian Penyakt TB Paru di Desa Wori Kecematan Wori. Universitas Sam Ratulangi :Jurnal Kedokteran Komunitas danTropik.
Fitriani, E. (2012). Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Tuberkulosis Paru. Universitas Negeri Semarang. Unnes Journal of Public Health.
Giovanni D, M. Sali, F. Giovanni. (2013). The Biology of Mycobacterium tuberculosis Infection. Rome: Mediterranean Journal of Hematology and Infection Disease.
Hidayati, E. (2015). Pengetahuan dan stigma Masyarakat Terhadap TBC Setelah Diberikan Pendidikan Kesehatan Pencegahan dan Penularan, 10(2), 76–82.
Kemenkes RI. (2016). Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
Kemenkes RI. (2014). Pedoman Nasional PengendalianTuberkulosis : Indonesia Bebas Tuberkulosis.
Kemenkes RI. (2016). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015
Kemenkes RI. (2017). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016
Martin, dkk. (2016). Pengetahuan Sikap dan Tindakan Penderita TB Paru Terhadap Pencegahan kontak Serumah di Puskesmas Airtiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar P, 3(1), 1–12.
Martias, I., Dhermawan, H. (2018). Karakteristik Fisik Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Jang Kota tanjungpinang. Jurnal Riset Kesehatan, 7(1),2018, 17 – 20.
Nurhayati., Pramono, J. S. (2017). Faktor Kesehatan Lingkungan Yang Berhubungan dengan Kejadian TB Paru. Buku Prosiding Seminar Nasional & Call For Papers Poltekes Kemenkes Kaltim 2017.
Nursasi, A. Y. (2015). Efektivitas Model Pemberdayaan Perawat, Kader, Keluarga dan Klien (P3K3) Terhadap Kemandirian Klien Tuberkulosis Paru Dalam Melakukan Perawatan Diri di Kota Depok. Universitas Indonesia.
Narasimhan, P et al. (2013). Risk Factor for Tuberculosis. The University of New South Wales, Kensington,Sydney, NSW 2052, Australia. Hindawi Publishing Corporation.
Nawas A. (2010). Penatalaksanaan TB MDR dan Strategi DOTS Plus. Jurnal Tuberkulosis Indonesia.
Nurjana MA. (2015). Faktor Risiko Terjadinya Tuberkulosis Paru Usia Produktif (15-49 Tahun) di Indonesia. Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbang Kesehatan, Kemenkes RI.
Oktavia, S., Mutahar, R., Destriatania, S. (2016). Analisis Faktor Risiko Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kertapati Palembang. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Juli 2016, 7(2):124-138.
Perdana, A. A., dan Putra, Y. S. (2018). Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Rumah terhadap Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Panjang, Lampung. Jurnal Kesehatan 9 (1) April 2018.
Rukmini, Chatarina UW. (2010). Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Kejadian TB Paru Dewasa di Indonesia (Analisis Data Riset Kesehatan Dasar Tahun 2010). Bul Penelit Sist Kesehat.
Sayuti J. (2013). Asap Sebagai Salah Satu FaktorRisiko Kejadian TB Paru BTA Positif Analisis Spasial Kasus TB Paru di Kabupaten Lombok Timur : In Seminar Nasional Informatika Media.
DOI: http://dx.doi.org/10.36448/jmv.v11i1.2546
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Visionist saat ini terindeks:
Penerbit Journal: Program Studi Manajemen (S2) Program Pascasarjana Universitas Bandar Lampung
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
Technical Support by: RYE Education Hub