Analisis Pengaruh "SPEED HUMPS" Terhadap Karakteristik Lalulintas

A. Ikhsan Karim

Abstract


Perkembangan teknologi kendaraan bermotor yang semakin pesat menyebabkan kecepatan kendaraan semakin bertambah. Hal tersebut disamping memberikan keuntungan bagi pengguna kendaraan berupa waktu tempuh yang semakin singkat juga dapat menimbulkan kerugian dengan sering terjadinya kecelakaan akibat kecerobohan pengemudi baik roda dua ataupun roda empat, khususnya jika melewati jalan-jalan di lingkungan pemukiman yang padat penduduk. Di lingkungan pemukiman yang padat penduduk, anak-anak sering bermain di jalan akibat terbatasnya fasilitas umum yang tersedia. Hal tersebut tentu saja sangat membahayakan keselamatan jiwa mereka jika ada kendaraan yang lewat. Untuk mengatasi hal tersebut warga di sekitar pemukiman biasanya memasang speed humps (alat pembatas kecepatan) dengan bentuk dan ukuran yang beragam dengan maksud untuk menurunkan kecepatan kendaraan yang melintas, melindungi pejalan kaki ataupun anak-anak yang sedang bermain di lingkungan tersebut. Penelitian ini menganalisis Speed Humps terhadap kecepatan yang meliputi pengaruh pemasangan speed humps terhadap penurunan kecepatan; mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan kendaraan pada area speed humps.serta karakteristik yang mempengaruhi kendaraan ketika melintasi daerah speed humps. Kecepatan kendaraan sebelum di speed humps berbeda dengan kecepatan kendaraan pada saat melintas di speed humps, hal ini menunjukkan bahwa keberadaan speed humps secara nyata mampu untuk menurunkan kecepatan kendaraan. Hubungan Kecepatan dan Kepadatan diperoleh persamaan linier, sebelum speed humps adalah Y = 20,032491 - 1,1123 X dengan koeffisien korelasi sebesar 0,958431; saat melintas adalah Y = 16,377346 - 0,718344 X dengan koeffisien korelasi sebesar 0,98294 , sedangkan setelah melintas adalah Y = 27,690623 - 1,643643X dengan koeffisien korelasi sebesar 0,991433. Hubungan Kecepatan dan Aliran lalu lintas mempunyai persamaan sebelum speed humps adalah f=((20,03249 v-v^2))/1,11241 ; saat melintas adalah f=((16,377346 v-v^2))/(-0,718344), sedangkan setelah melintas adalah f=((27,690623 v-v^2))/(-1,643643). Hubungan Kepadatan dan Aliran lalu lintas mempunyai persamaan sebelum speed humps adalah f = 20,03249 d - 1,1123 d2 ; saat melintas adalah f = 16,377346 d - 0,718344 d2, sedangkan setelah melintas adalah f = 27,690623 d - 1,643643 d2

Keywords


Speed Humps, Arus Lalulintas, Kecepatan, Lingkungan Kampus

Full Text:

PDF

References


Asian Development Bank. (1996), Road Safety Guidelines for the Asia and Pasific Region, ADB, Manila.

Box, PC. and Oppenlander, JC. (1976), Manual of Traffic Engineering Studies, Edition, Institute of Transportation Engineers, Virginia.

Departemen Perhubungan. (1994), Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 3 Tahun 1994 Tentang Alat Pengendali dan Pengaman Pemakai Jalan, Departemen Perhubungan, Jakarta.

MTS, UBL (2003), Pedoman Penulisan Tesis, Magister Teknik Sipil, PPs-MTS UBL, Bandarlampung.

Nazir, M. (2003), Metode Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Flaherty, C A. (1997), Transport Planning and Traffic Engineering, Arnold, London.

Papacostas, CS. and Prevedouros, PD. (1996) Transportation Engineering & Planning, Prentice Hall, Upper Saddle River, NJ.

Sudjana. (1992), Metoda Statistika, Edisi ke - 5, Penerbit Tarsito, Bandung.

Santoso, Singgih. (2000), Mengolah Data Statistik Secara Profesional, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Sugiyono. (2004), Statistik Untuk Penelitian, Cetakan keenam, Penerbit CV Alfabeta, Bandung.

Walpole & Myers. (1995), Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuawan, Edisi ke - 4, Penerbit ITB, Bandung.

Wolfgang, S. Homburger. (1992), Fundamental of Traffic Engineering, Insstitute of Transportation Studies, University of California at Barkeley, Barkeley.




DOI: http://dx.doi.org/10.36448/jts.v3i2.278

Refbacks

  • There are currently no refbacks.