Ruang Publik, Politik Identitas dan Kerumitan Komunikasi

Neka Fitriyah, Eko Wahyono, Rahmawati Zulfiningrum

Abstract


Ruang publik merupakan ruang yang memberi kebebasaankepada masyarakat untuk mengaspirasikan ide, gagasan dan pemikiriannya. Musrenbangdes salah satu bentuk ruang publik dimana gagasan ide dan pemikiran masyarakat dibutuhkan dalam menyusun program pembangunan. Dalam praktiknya ruang publik dalam Musrenbangdes menemui berbagai kendala. Persoalan status, peran, kewenangan, kompetensi komunikasi dan poltik identitas menjadikan ruang publik tidak lagi netral. Penelitian ini bertujuan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis keberfungsian ruang publik, mengidentifikasi politik identitas dan memetakan persoalan komunikasi yang terjadi. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keberfungsian ruang publik perlu disertai upaya pengimplementasian prinsip ruang publik yakni kesetaraan, kesempatan dan penghargaan terkait dengan dialog. Politik identitas terbentuk dan terinternalisasi dalam diri aktor mencerminkan kekuatan dan kemampuan seseorang dalam membangun opini publik. Proses komunikasi dalam Musrenbangdes terkait dengan kompetensi komunikasi yang tidak merata dan tidak dapat dimiliki oleh semua aktor.

Public sphere is a space that gives freedom to the public to aspire to their ideas, ideas and thoughts. Musrenbangdes is a form of public sphare where people's ideas and thoughts are needed in formulating development programs. In practice, the public sphere in the Musrenbangdes encounters various obstacles. Issues of status, role, authority, communication competence and identity politics make the public sphere no longer neutral. The purpose of this study is to identify and analyze the functioning of public sphere, identify identity politics and map communication problems that occur. The research method uses a qualitative approach with a case study method. Data collection techniques with in-depth interviews, observation and documentation. This study concludes that the functioning of the public sphere needs to be accompanied by efforts to implement the principles of the public sphere, namely equality, opportunity and rewards related to dialogue. Identity politics is formed and



Keywords


Ruang publik; Politik identitas; Komunikasi pembangunan; Public sphere; Identity politics; Development communication

Full Text:

PDF

References


Abdurahman, Benjamin. "Kelemahan Regulasi dan Kebijakan Tumpulkan Inovasi Pembangunan Daerah." Jurnal Pembangunan Daerah, II (2) (2014): 51-67.

Adyawanti, T. 2019. Kompetensi Komunikasi. ProListik, 2(1).

Ardianto, Elvinaro. Q-Anees. 2007. Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung (ID): Simbiosa Rekama Media.

Arifianto, S. 2016. Komunikasi Pembangunan & Perubahan Sosial Perspektif Dominan Kajian Ulang dan Teori Kritis. Masyarakat Telematika Dan Informasi: Jurnal Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi, 2 (2), 163-168.

Asep, Kolopaking, Dharmawan, 2015. Dinamika peran sosial politik ulama dan jawara di Pandeglang Banten. Jurnal Mimbar. 31(2). Borbasi S. 2004.

Navigating the Maze of Nursing Research: An Interactive Learning Adventure. Australia: Elsevier.

Miles MB, Huberman AM. 1984, Analisis Data Kualitatif. Terjemahan Oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. 1992. Jakarta (ID): Penerbit Universitas Indonesia.

Mulyana, Deddy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi Dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung (ID): PT remaja Rosdakarya.

Deswimar, D. 2014. Peran program pemberdayaan masyarakat desa dalam pembangunan pedesaan. jurnal El-Riyasah, 5(1), 41-52.

Habermas 1984. The Theory of Communicative Action: A Critique of Fungionalist Reason. Boston: Beacon Press

Heyes, C. J. 2007. Self-transformations: Foucault, ethics, and normalized bodies. Oxford University Press.

Hidayat S. 2007. Too Much Too Soon. Lokal State Elites Perspective on and the Puzzle of Contemporary Indonesian Regional Autonomy Policy. Jakarta (ID): Rajagrafindo.

Hudaeri 2003, Mohamad. Tasbih dan golok: studi tentang kharisma kyai & jawara di Banten. Jurnal Istiqro. 2(1).

Karomani. 2017. Ulama, jawara, dan umaro: studi tentang elite lokal di Banten. Sosiohumaniora. 1(2).

Kusumawarta EP, Sjaf, S. 2018. Pengorganisasian komunitas oleh inovator pertanian untuk kesejahteraan masyarakat. Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM], 2(6): 731-744.

Mulyana, Deddy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi Dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung (ID): PT remaja Rosdakarya.

Spitzberg, B. H. 1983. Communication competence as knowledge, skill, and impression. Communication Education, 32: 323–329.

Spitzberg, B. H. and Cupach, W. R. 1984. Interpersonal communication competence, Beverly Hills, CA: Sage.

Yunas, N. S. 2017. Efektivitas E-Musrenbang di Kota Surabaya dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Berparadigma Masyarakat. Otoritas: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 7(1), 19-27.

Yin. 2003. Case Study Research: Design and Methods. (3rd Edition). California: Thousands Oaks.

Nasrudin, J. 2018. Politik identitas dan representasi politik (Studi kasus pada Pilkada DKI periode 2018-2022). Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama, 1(1), 34-47.




DOI: http://dx.doi.org/10.36448/jik.v1i1.2424

Refbacks

  • There are currently no refbacks.