Abstract
Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat merupakan salah satu Daerah Otonomi Baru (DOB) yang baru terbentuk tahun 2012. Salah satu permasalahan DOB adalah kurangnya SDM untuk menjalankan roda pemerintahan. Kondisi ini menyebabkan beban kerja yang menumpuk, karena jumlah pegawai yang masih sedikit. Apabila tidak ditunjang dengan kinerja pegawai yang baik, maka roda pemerintahan di Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat akan berjalan kurang maksimal. Untuk itu organisasi perlu memperhatikan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai, agar tujuan organisasi dapat dicapai secara optimal. Berbicara mengenai kinerja, menurut teori Gibson, secara teoritis ada tiga kelompok variabel yang memengaruhi perilaku kerja dan kinerja, yaitu: variabel individu, variabel organisasi dan variabel psikologis. Variabel individu digolongkan atas kemampuan dan keterampilan, latar belakang keluarga dan demografi. Variabel psikologis digolongkan atas persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi. Variabel organisasi digolongkan atas sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur dan desain pekerjaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai pada Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan sampel dalam penelitian 48 orang. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah teknik analisis faktor. Hasil Penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai pada Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat terbagi dalam 3 faktor utama. Dalam penelitian ini dilakukan 7 kali proses Uji Kelayakan. Dari 16 variabel awal, tereduksi 6 variabel hingga tersisa 10 variabel yang dianggap mempengaruhi kinerja pegawai Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat. Ketiga faktor itu adalah: Faktor Individu yang terdiri dari 3 variabel, yaitu kemampuan, keterampilan, dan pengalaman kerja. Faktor Psikologis yang terdiri dari 5 variabel, yaitu belajar, kepribadian, sikap, persepsi, dan motivasi. Faktor Organisasi yang terdiri dari 2 variabel, yaitu kepemimpinan dan desain organisasi. Variabel dengan factor loading paling tinggi adalah desain organisasi (0,759) dan keterampilan (0,747). Maka dapat disimpulkan bahwa dalam studi kasus ini, semakin memperkuat teori perilaku dan kinerja milik Gibson.
Keywords
Faktor Individu, Faktor Psikologis, Faktor Organisasi, Kinerja Pegawai
References
A.A Anwar Prabu Mangkunegara. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Remaja Rosda Karya
Alam, Iskandar Ali & Monica, Lidya Tasya. 2015. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Manajemen dan Bisnis. Vol
, No; 2
Hasibuan, Malayu S.P., 2001, Organisasi dan Motivasi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta
Modul Orientasi Pembekalan Calon PNS, Disiplin PNS, 2006.
Modul Orientasi Pembekalan Calon PNS, Kode Etik PNS, 2006.
Modul Orientasi Pembekalan Calon PNS, Motivasi dan Etos Kerja, 2006.
Nawawi, Hadari. (2006). Evaluasi dan manajemen kinerja di lingkungan perusahaan dan industri. Yogyakarta.
Gadjah Mada Univercity Press.