Pengembangan Kawasan Kampung Ikan Ramah Lingkungan Untuk Mendukung Penguatan Ekonomi Kerakyatan
Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian multi tahun (Tahun 2012 dan 2013) dan dilaksanakan selama 8 (delapan) bulan yakni bulan April sampai November. Pada tahun pertama (tahun 2012) penelitian ditujukan untuk: 1) Mengindentifikasi potensi sumber daya perikanan di Kabupaten Klaten yang dapat dikembangkan untuk pembangkit perekonomian masyarakat. 2) Mengidentifikasi potensi pembudidaya ikan yang terdapat di Kabupaten Klaten. 3) Mengkaji kebijakan dan program Pemerintah Kabupaten Klaten dalam mengembangkan potensi sumber daya wilayah, khususnya potensi perikanan budidaya.4) Menganalisis faktor pendukung dan faktor penghambat Pengembangan Kawasan Kampung Ikan Ramah Lingkungan Untuk Mendukung Penguatan Ekonomi Kerakyatan. 5) Merumuskan draf model Pengembangan Kawasan Kampung Ikan Ramah Lingkungan Untuk Mendukung Penguatan Ekonomi Kerakyatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa metode termasuk pengamatan lapangan ( ), site observation wawancara mendalam (indepth interview), diskusi kelompok terarah (focus group discussion), metode simak (documment study) dan metode super impose. Teknik pengambilan sampel akan dilakukan dengan metode purposive sampling dan snowball. Data dianalisis dengan menggunakan metode analisis, yakni: 1) Analisis Sumber Daya Alam untuk menganalisis potensi SDA minapolitan; 2) Analisis Kebijakan menganalisis kebijakan dan program pemerintah dalam pengembangan kawasan minapolitan berbasis UMKM; 3) Analisis Interaktif digunakan pada proses pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan (verifikasi). Lokasi penelitian adalah Kabupaten Klaten yang memiliki potensi SDA dan UMKM yang mendukung untuk pengembangan kawasan minapoli penelitian adalah Kawasan Kampung Ikan di Kabupaten Klaten memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan Budidaya ikan yang meliputi 8 Desa yaitu Desa Daleman, Desa Janji, Desa Jumus, Desa Jeblog, Desa Nganjat, Desa Ponggok, Desa Sidowayah dan Desa Wunut. Dalam pengelolaan kawasan kampung ikan melibatkan masyarakat, pemerintah dan swasta. Upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah terkait dengan kebijakan dan program yang ada di Kabupaten Klaten selama 5 tahun terakhir telah diarahkan pada pengembangan budidaya ikan berbasis masyarakat dan ramah lingkungan. Beberapa faktor yang menjadi pendukung dalam pengembangan kawasan kampung ikan diantaranya upaya pemerintah, kesadaran masyarakat dan adanya peluang kerjasama. Meski demikian masih ada beberapa kendala sebagai faktor penghambat adalah kualitas benih dan hasil budidaya ikan yang belum memenuhi standart pasar internasional dan belum adanya pengendalian harga pakan. Sebagai langkah awal draft Model Pengembangan Kawasan Kampung Ikan Ramah Lingkungan Mendukung Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang dirumuskan ENVIRONMENTALLY FRIENDLY INTENSE FISHERIES (EFIF) MODEL atau model perikanan baik dan tepat yang ramah lingkungan.
This study is a multi-year (2012 and 2013) and held for 8 (eight) months, i.e. from April to November. In the first year (in 2012), the study aimed to: 1) Identify the potential fishery resources in Klaten that can be developed as a generator of economic activities; 2) Identify the potential fish farmers who are in Klaten; 3) Review the policies and programs of Klaten regency government in developing the potential of the resources area, in particular the potential of cultivation fishery; 4) Analyze the factors supporting and inhibiting factors of the development of sustainable fishing village for supporting the strengthening of people's economy; 5) Formulate a draft model of the development of sustainable fishing village for supporting the strengthening of economic democracy. It is a descriptive study using a qualitative approach. Data collected through several methods includes observation sites, in-depth interviews, focus group discussions, document study, and super impose methods. The sampling technique will be done by the method of purposive sampling and snowball. Data were analyzed by using the analysis method, namely: 1)Natural resources analysis on the potential natural resources; 2) Policy analysis on the government policies and programs in the development of SMEs; 3) Interactive analysis on the process of data collection, data reduction, data display, and conclusion (verification). The location of research is Klaten that have the potential of natural resources and support for the development of SMEs. The results of the study are of fishing villages in Klaten district having the potential to be developed as fish cultivation area covering 8 Jurnal Arsitektur Universitas Bandar Lampung, Juni 2014 10 villages, namely Desa Daleman, Desa Janji, Desa Jumus, Desa Jeblog, Desa Nganjat, Desa Ponggok, Desa Sidowayah and Desa Wunut. The fishing village area management involves the public, government and private sectors. Efforts by the relevant government policies and programs that exist in Klaten district during the last 5 years have been directed towards the development of the community and sustainability-based fish farming. Some of the factors supporting the development of the fishing village area are the government's efforts, public awareness and collaboration opportunities. Yet there are still some obstacles as an inhibiting factor, i.e. the seed quality and the fish cultivation do not meet the international market standards and there is lack of control of feed prices. As a first step the draft of Model Village Area Development Sustainable Fish to Support Strengthening Economic Democracy is ENVIRONMENTALLY FRIENDLY INTENSE FISHERIES (EFIF) MODEL.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
BAPPEDA. (2009). Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Klaten Tahun 2006-2010. Klaten: BAPPEDA.
Fitrawan Umar. 2011. Minapolitan, Kota Untuk Nelayan. http://fitrawanumar.blogspot.com/2011/03/minapolitan-kota-untuk-nelayan.html Diunduh: 19-4-2011.
Frick, 1998, Dasar-dasar Eko-Arsitektur, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Krisnamurthi, Bayu. (2003). “Usaha Mikro, Kecil dan Menengah: Ekonomi Rakyat dengan Cara Berekonomi Mereka Sendiri”. Makalah disampaikan pada Kongres XV ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia) di Malang Jawa Timur, 13-15 Juli. Martani Huseini, Sudarsono Hardjosoekarto, Heru Nurasa dan Threesye Mariman. (1993). Pengembangan Usaha Berskala Kecil di Indonesia. Analisis CSIS No.02 Th XXII, Maret-April, hal. 151-176.
Peraturan Daerah Kabupaten Klaten No.7/2009. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2005-2025;
PPM (Pendidikan dan Pembinaan Manajemen). (1997). Informasi Kredit Usaha Kecil, Seri Menajemen Bank No.5. Jakarta: PT Pustaka Bina-man Pressindo.
Pusat Pengkajian Fiskal dan Moneter. (1996).
Mencari Bentuk Kemitraan Pemerintah – LSM dalam Pengentasan Kemiskinan. Seri Kajian Fiskal dan Moneter No.11. Jakarta: Pertama. Jakarta: CFMS (Center for Fiscal and Monetary Studies).
Sugiyarto, 2007, Pengelolaan Sumber Daya Air Melalui Budaya Bercocok Tanam Di Lahan Pertanian Dan Hutan Kawasan Lawu. Seminar Nasional : Penguatan Budaya Dan Alam sebagai Basis Pembangunan Komprehensif Pedesaan Di Kawasan Lawu, Karanganyar.
Suparjan & Hempri Suyatno. 2003. Pengembangan Masyarakat : dari Pembangunan sampai Pemberdayaan. Yogyakarta: Aditya Media.
Sitanala Arsyad, 1989, Konservasi Tanah Dan Air, IPB, Bogor
Rara Sugiarti dkk, 2011, Laporan Pendahuluan Penelitian Pengembangan Kawasan Minapolitan Sebagai Daya Tarik Wisata Dan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kabupaten Pacitan, Balitbang Kabupaten Pacitan
Zakaria Bakrie. 2010. Minapolitan Untuk Pembangunan Sektor Perikanan.
http://www.luwutimurkab.go.id/lutim2/index.php?option=com_content&view=article&id=898:minapolitan-untukpembangunan-sektor-perikanan&catid=78 Diunduh: 19-4-2011.
___________. 2010. Minapolitan. http://lovescokelat.wordpress.com/2010/01/06/minapolitan/Diunduh: 19-4-2011
DOI: http://dx.doi.org/10.36448/jaubl.v4i2.530
JURNAL ARSITEKTUR saat ini terindeks:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License