Kenyamanan Thermal pada Masjid Al Irsyad Kotabaru Parahyangan, Jawa Barat
Abstract
Mosque of Al Irsyad which located in Kotabaru Parahyangan, West Java [is] a mosque which [in] desain by one of [the] so called Indonesia architect [of] Ridwan Kamil. This Mosque have unique architecture desain. Especial form [of] mosque in form of square which taken away from [by] form of KaBah [in] Illicit Masjidil. This Mosque [do] not have dome like mosques in general. With desain which [do] not like mosques in general, Al Irsyad have obtained various international appreciation. Therefore require to be performed [a] [by] a[n research how building with the unique architecture can adapt with climate [in] damp trop., so that [all] consumer of building can feel freshment at the (time) of residing in [at] building. From understanding of that interaction architecture should be able to with environment, hence crossed ventilation found on most of all room side of salat especial influence volume movement of air which come into especial building which later give influence which strong enough to condition of freshment of thermal felt by [all] consumer of building.
Masjid Al Irsyad yang terletak di Kotabaru Parahyangan, Jawa Barat adalah sebuah masjid yang di desain oleh salah satu arsitek Indonesia bernama Ridwan Kamil. Masjid ini memiliki desain arsitektur yang unik. Bentuk utama masjid berbentuk persegi yang diambil dari bentuk Kabah di Masjidil Haram. Masjid ini tidak memiliki kubah seperti masjid-masjid pada umumnya. Dengan desain yang tidak sepertiJurnal Arsitektur Universitas Bandar Lampung, Desember 3 201 37masjid-masjid pada umumnya ini, Al Irsyad telah memperoleh berbagai penghargaan internasional. Oleh karena itu perlu diadakan suatu penelitian bagaimana bangunan dengan arsitektur yang unik tersebut dapat beradaptasi dengan iklim di daerah tropis lembab, sehingga para pengguna bangunan dapat merasakan kenyamanan pada saat berada pada bangunan tersebut. Dari pemahaman bahwa arsitektur harus bisa berinteraksi dengan lingkungan, maka ventilasi silang yang terdapat pada hampir semua sisi ruang salat utama mempengaruhi volume pergerakan udara yang masuk ke dalam bangunan utama yang nantinya memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap kondisi kenyamanan thermal yang dirasakan oleh para pengguna bangunan tersebut.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bungin, B. 2005, Metodologi Kuantitatif, Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Lainnya, Prenada Media Group
Harso Karyono, T. 2013, Arsitektur dan Kota Tropis Dunia Ketiga, Raja Grafindo Persada, Jakarta
Lippsmeier, G. 1997 Bangunan Tropis, Erlangga, Jakarta
Prasetyo, B. 2003, Peranan Dinding dan Bukaan Dinding Masjid Agung Demak terhadap Kondisi Thermal Ruang Shalat Utama, Tesis S-2, Magister Teknik Arsitektur UNDIP (tidak dipublikasikan)
Rahim, R. 2012, Fisika Bangunan untuk Area Tropis, IPB Press, Bogor
Satwiko, P. 2009, Fisika Bangunan Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Setyowati, E. 2013, Buku Ajar Fisika Bangunan 2, Thermal dan Acoustic, Badan Penerbit Undip
Yudelson, J. 2007, Green Building Ato Z, New Society Publisher, Canada
DOI: http://dx.doi.org/10.36448/jaubl.v4i1.460
JURNAL ARSITEKTUR saat ini terindeks:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License