Rupa Bentuk Menara Masjid Kudus, Bale Kulkul dan Candi
Abstract
Holy Mosque tower building is often equated with Bale Kulkul in such form, and the temples in East Java like Jago Temple Left Temple, and Temple Singasari. This perception arises because of the Tower of the Holy Mosque and Bale Kulkul have such a section shaped like a bale, constructed a wooden frame and rafters are hung under atapnya.Juga because the tower and the temple of the Holy Mosque in East Java and is considered to have a high solid parts that hold the bale the. This paper is the result of a preliminary study on the shape of such a tower building of the Holy Mosque, which is comparable with Bale Kulkul, Jago temple, Kidal temple, and the temple Singasari. The results of this study are expected to provide additional understanding of the Holy Mosque tower that has been informed via the internet, and some previous studies.
Bangunan Menara Masjid Kudus sering dipersamakan rupa bentuknya dengan Bale Kulkul, dan candi-candi di Jawa Timur seperti Candi Jago Candi Kidal, dan Candi Singasari. Persepsi demikian muncul karena Menara Masjid Kudus dan Bale Kulkul memiliki bagian yang rupa bentuknya seperti bale, berkonstruksi rangka kayu dan terdapat Jurnal Arsitektur Universitas Bandar Lampung, Desember 3 201 28kentongan yang digantungkan di bawah atapnya.Juga karena Menara Masjid Kudus dan bangunan candi di Jawa Timur dianggap memiliki bagian pejal dan tinggi yang menyangga bale tersebut. Tulisan ini merupakan hasil dari penelitian awal tentang rupa bentuk pada bangunan Menara Masjid Kudus, yang diperbandingkan dengan Bale Kulkul, Candi Jago, Candi Kidal, dan Candi Singasari. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi pemahaman tambahan tentang Menara Masjid
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Munandar, Agus Aris, 2011, Catuspatha Arkeologi Majapahit, Wedatama Widya Sastra, Jakarta.
Roesmanto, Totok, 2013, Ketata-ruangan Kawasan Masjid Menara Kudus, Joint Seminar on Heritage and Conservation, Forum Diskusi Arsitektur, Department of Architecture Kulliyah of Architecture and Environmental Design, International Islamic University Malaysia dan Jurusan Arsitektur FT.UNDIP, 20 Juni 2013.
Roesanto, 2011,“Ketataruangan + Arsitektur di Pejeng”, dalam Putu Rumawan Salain, ed, Rekam Jejak Arsitektur dari Perspektif Akademisi dan Praktisi Meng-kritisi Perubahan,Cipta Paduraksa, Denpasar.
Roesmanto, Totok, 1999, Nirupa Rupa Arupa Arsitektur Nusantara, Laboratorium Konservasi Sejarah & Teori Arsitektur, Jurusan Arsitektur F.T.UNDIP.
Roesmanto, Totok, 1978, Pengembangan Pusat Desa Adat Tradisional Pejeng, Perencanaan Museum Purbakala Pejeng, Bali, LP3A, Tugas Akhir, Jurusan Arsitektur F.T.UNDIP, Semarang.
Roesmanto, Totok, 1977, Pentas Barong Singapadu, Banjar Denjalan, Desa Adat Batu Bulan, Laporan Program Perencanaan Arsitektur, m.k. Merencana Arsitektur Semester VII, Jurusan Arsitektur F.T.UNDIP, Semarang.
Salam, Solichin, 1986, Ja'far Shadiq. Sunan Kudus,Menara Kudus, Kudus.
Saraswati, Ayu Oka, 2002, Bale Kulkul, Perkembangan Bentuk dan Fungsinya, Bali Post, 1 September 2002, Denpasar.
Sistem Informasi Masjid Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah
Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Masjid Kudus, dalam www.simbi.bimasislam.com, 24 Desember 2013.
DOI: http://dx.doi.org/10.36448/jaubl.v4i1.459
JURNAL ARSITEKTUR saat ini terindeks:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License