Analisis Jumlah Armada Optimum Bus Damri Jurusan Tanjung Karang- Teluk Betung

A Ikhsan Karim

Abstract


Dewasa ini sarana transportasi mempunyai peran yang sangat penting karena merupakan salah satu unsur yang turut menentukan perkembangan sosial dan ekonomi suatu wilayah perkotaan. Kemajuan dihidang transportasi meyebabkan jarak antara satu daerah dengan daerah lain atau satu tempat ke tempat lain dirasakan menjadi lebih dekat dan lebih mudah, sehingga masyarakat menempatkan sarana angkutan umum sebagai sarana vital bagi pergerakan arus lalu lintas. Tujuan dari penelitian ini mengkaji jumlah armada Bus Damri jurusan Tanjung Karang - Teluk Betung yang paling optimum, mengetahui karakteristik penumpang bus kota Damri pada jurusan Tanjung Karang - Teluk Betung. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan data kondisi existing di lapangan diperoleh jumlah armada optimum trayek Tanjung Karang - Teluk Betung yaitu sebesar 23 kendaraan dari 19 kendaraan yang beroperasi setiap hari. Berdasarkan survei lapangan yang dilakukan diperoleh gambaran karakteristik penumpang angkutan umum bus kota adalah sebagai berikut : Sebagian besar adalah golongan usia produktif (25-50 tahun) dengan prosentase sebesar 56%, yang menimbulkan lonjakan penumpang pada jam-jam sibuk yaitu jam berangkat/pulang sekolah atau bekerja. Sebagian besar penumpang memiatakan pelayanan anekutan umum bus yang diberikan sudah cukup baik dengan prosentase sebesar 38% lebih, walaupun mereka mengharapkan peningkatan seperti fasilitas dan kondisi kendaraan yang lebih baik, pelayanan kru bus, dan waktu berhenti bus yang singkat.  Karakteristik jumlah penumpang yang melakukan perjalanan lebih besar pada hari kerja daripada hari libur atau hari akhir pekan, karena penumpang banyak melakukan aktifitasnya dengan menggunakan bus kota pada hari kerja baik untuk tujuan bekerja maupun untuk tujuan lainnya. Berdasarkan survei naik turun penumpang yang dilakukan pada masing-masing arah diperoleh sebagai berikut : Untuk arah Tanjung Karang - Teluk Betung yaitu pada zona IV (Lokasi Tanjung Karang -Ramayana - Gramedia ), zona   V (Lokasi Gramedia – PLN Rm.Begadang).dan zona VI  (Lokasi  PLN -  Marcopolo) merupakan zona yang ramai oleh penumpang. Akan tetapi yang telah memiliki halte adalah zona IV - V   dan zona VI   sudah terdapat halte (shelter). Untuk arah Teluk Betung - Tanjung Karang yaitu zona IX (Lokasi   Pasar        Bumi Waras - Psr. Kangkung), Zona X ( Lokasi Psr. Kangkung - Psr Ikan), Zona XI (Lokasi Psr. Ikan - Hotel Sriwijaya), Zona XII ( Lokasi Hotel Sriwijaya - Taman Siswa), dan Zona XIII ( Lokasi Taman Siswa - Hotel Lussy) merupakan zona ramai oleh penumpang. Zona yang telah memiliki halte adalah zona IX,X,XII dan XIII. sedangkan zona XI belum memiliki halte ( shelter).


Keywords


Angkutan; Optimalisasi; Bus.

Full Text:

PDF

References


Asusanto dkk. 2014. Karakteristik Pola Perjalanan di Kota Yogyakarta. Jurnal

Transportasi Vol. 14. No 1 : 61 – 68. FTSPT

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sleman, Sensus, 2010

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Sleman, 2013

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Daerah Istimewa Yogyakarta, 2013

LPM ITB. 1997. Modul Pelatihan Perencanaan Sistem Angkutan Umum. Jurusan

Teknik Sipil ITB. Bandung




DOI: http://dx.doi.org/10.36448/jts.v8i1.925

Refbacks

  • There are currently no refbacks.