Tinjauan Layout Stan Dan Sirkulasi Pada Bangunan Exhibition Di Jakarta

Muhammad Syahroni, . Ardiansyah

Abstract


Salah satu promosi yang efektif dalam memperkenalkan suatu produk ke pasar adalah dengan mengikuti atau mengadakan pameran. Pameran merupakan suatu bentuk usaha jasa pertemuan yang mempertemukan antara produsen dan pembeli, Adapun macam pameran itu adalah : show, exhibition, expo, pekan raya, fair, bazaar, pasar murah. Gedung exhibition di Jakarta saat ini telah banyak bermunculan, mulai dari skala kecil hingga skala besar. Seir ing zamannya, masyarakat telah sadar pentingnya diadakan pameran. Saat Event pameran diadakan; pengunjung stan telah ramai memadati gedung exhibition hal ini berpengaruh pada kenyamanan, baik sirkulasi maupun layout/penataan stan yang ada didalam gedung exhibition. Sehingga terjadinya desak-desakan antara pengunjung. Hal ini sering terjadi karena sempitnya jarak antar stan yang tidak standar dan tidak jelasnya alur sirkulasinya. Gedung exhibition Jakarta International Exhibition (JIE) dan Jakarta Convention Center (JCC) memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, penulis hanya mengambil 2 (dua) studi kasus menurut tingkat schedule terpadat dan event terbesar. Gedung Jakarta International Expo pada tahun 2014 memiliki agenda sebanyak 66 event baik Nasional maupun Internasional dan Jakarta Convention Center sebanyak 246 event tingkat nasional. sedangkan selain kedua gedung exhibition yang dipilih, gedung yang lainnya memiliki event dibawah JIE dan JCC.

One of the effective promotions to introduce a product to market is to follow or exhibit. The exhibition is a form of the business services that bring together a meeting between producers and buyers. The kinds of exhibitions are: show, exhibition, expo, fair, and bazaar. Exhibition buildingin Jakarta today has sprung up, ranging from small scale to large scale. Nowadays, people have realized the importance of the exhibition. When the exhibition event held; crowded booth visitors have filled the exhibition and this affects the comfort for the circulation and layout / arrangement of booths that are in the exhibition building. So there is the stampede among visitors. This often happens because of the narrowness of the distance between nonstandard booth and unclear flow circulation. Exhibition buildings Jakarta International Exhibition (JIE) and the Jakarta Convention Center (JCC) have advantages and disadvantages of each. The author only takes two (2) case studies according to the level of the most populous and largest event schedule. Building Jakarta International Expo in 2014 has an agenda as much as 66 events both nationally and internationally and the Jakarta Convention Center 246 national-level events. Whereas besides the exhibition building is chosen, the other building has an event under JIE and JCC.


Keywords


Jakarta, Convention Center, Conference hall, and Exhibition Center.

Full Text:

PDF

References


Ching, Francis D.K, (1991). Arsitektur: Bentuk, Ruang dan Susunannya, Jakarta, Erlangga.

Ching, Francis D.K, & Corky, binngeli, Arsitektur : Desain Arsitektur dengan ilustrasi, Jakarta, Indek permata puri media.

Amril, sjamsu, (1996) Data Arsitek Jilid 1 (terjernahan dari Emst Neufert), Jakarta, Erlangga.

Panero, julius, 2003 Dimensi Manusia & Ruang Interior, Jakarta, Erlangga.

Marsum, ( 2005) Restoran dan Segala Permasalahannya, Yogyakarta,Andi

Hendi, Kristianto, (2012) Kajian Terhadap Kenyamanan Ruang Teori di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Ditinjau dari Aspek Antropometrik. UNY

Kementrian Pekerjaan Umum Republik Indonesia & Kementrian Perumahan Rakyat Republik Indonesia, Buku Panduan Pameran: world habitat day 2013

A. Judhie Setiawan, M. Si, Modul Event managemen:event planning and tools for costomer relations.Universitas Mercubuana




DOI: http://dx.doi.org/10.36448/jaubl.v4i2.534

JURNAL ARSITEKTUR saat ini terindeks:

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License