Penguatan Sinergi Antara Pasar Tradisional Dan Modern Dalam Rangka Mewujudkan Pemerataan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan

Istijabatul Aliyah

Abstract


Penelitian ini dilakukan di Kota Surakarta dengan tujuan: 1). Melakukan pemetaan persebaran lokasi pasar tradisional dan modern; 2).Mengkaji klasifikasi pasar tradisional dan pasar modern; 3). Mengkaji lingkup pelayanan pasar tradisional dan pasar modern; 4). Menganalisis manfaat yang akan diperoleh stakeholders pasar tradisional dan pasar modern; 5). Menyusun rekomendasi kebijakan tentang penguatan sinergi antara pasar tradisional dan modern. Berdasarkan tujuan tersebut maka penelitian ini ditargetkan menghasilkan luaran berupa: 1). Menciptakan teknologi tepat guna (TTG); 2). Menyusun Buku ajar berbasis riset; 3). Menyusun artikel di jurnal ilmiah terakreditasi nasional. Penelitian ini menggunakan beberapa metode analisis, yakni: 1) Analisis Spasial untuk pemetaan persebaran pasar tradisional dan pasar modern di Kota Surakarta, 2) Category Based Analysis (CBA) untuk mengklasifikasikan pasar tradisional dan pasar modern di Kota Surakarta. Metode ini menggunakan konsep berdasarkan kategori dan klasifikasi dari obyek yang diteliti, 3) Metode analisis Geographic Information System (GIS), 4) Metode Analisis interaktif yang dikemukakan oleh Miles & Huberman, 2002. Hasil penelitian bahwa persebaran pasar tradisional merata di seluruh Kota Surakarta, meski komoditas dan lingkup layanan berbeda beda. Demikian pula dengan pasar modern, memiliki persebaran yang merata di seluruh kota Surakarta, namun sepanjang Jalan Slamet Riyadi sebagai jalan protokol Kota Surakarta ditempati oleh 5 buah pasar modern dari jumlah keseluruhan 86 pasar tradisional dan modern sebagai fasilitas perbelanjaan. Sedangkan Lingkup pelayanan pasar tradisional dan pasar modern di Kota Surakarta sebagian besar adalah pasar daerah dengan lingkup pelayanan Kota Surakarta dan sekitarnya. Ada beberapa yang mencapai lingkup nasional dan internasional. Rekomendasi kebijakan tentang penguatan sinergi antara pasar tradisional dan modern di Kota Surakarta adalah: 1) Mengubah konfigurasi pelaku-pelaku ekonomi di dalam pasar tradisional; 2) Penyetaraan biaya distribusi barang pada pasar tardisional dan pasar modern, 3) Perlindungan hukum bagi para pedagang pasar tradisional, 4) Monitoring dan evaluasi peraturan daerah yang telah ditetapkan.

This research was conducted in Surakarta with the aims of: 1) Mapping the distribution of traditional and modern markets; 2)Assessing the classification of traditional and modern markets; 3) Assessing the scope of services of traditional and modern markets; 4) Analyzing the benefits of traditional and modern market stakeholders; 5)Formulating policy recommendations on strengthening the synergy between the traditional and the modern markets. Based on these objectives, this research is expected to: 1) Create appropriate technology; 2) Compile the research-based teaching book; 3)Develop a scientific article for a national accredited journal. This study uses several methods of analysis, namely: 1) Spatial analysis for mapping the distribution of traditional and modern markets in Surakarta, 2) Category-based analysis (CBA) to classify traditional and modern markets in Surakarta. This method uses the concept by category and classification of the object studied, 3) Methods analysis of Geographic Information System (GIS), 4) Interactive analysis method proposed by Miles &Huberman, 2002. The results show that traditional markets spread evenly throughout the city of Surakarta, although they have different commodities and different services. Similarly, the modern markets spread evenly throughout the city of Surakarta, but along Jalan Slamet Riyadi as a city main street in Surakarta there are 5 modern markets of the total 86 traditional and modern markets as shopping facilities. While the scope of services of traditional and modern markets in Surakarta are Jurnal Arsitektur Universitas Bandar Lampung, Juni 2014 22 mostly local market with the scope of services for Surakarta and surrounding areas. There are some with national and international scope. Policy recommendations on strengthening the synergies between traditional and modern markets in Surakarta are: 1) Change the configuration of economic actors in the traditional markets; 2) Equalization charge distribution of goods on the traditional and modern markets, 3) Legal protection for traditional market traders, 4) Monitoring and evaluation of local regulations that have been issued.


Keywords


Traditional Market, Modern Market, Synergy

Full Text:

PDF

References


Adis Nurhidayati. 2006. Penataan Kawasan Pasar Legi Surakarta. Surakarta: Fakultas Teknik UNS.

Ahmad Erani Yustika, 2010, Refleksi Kompetisi Hypermarket dan Pasar Tradisional Antara, 2008, Presiden: Pemda Harus Proaktif Atur Pasar Tradisional dan Modern, Jakarta

Christensen, F.H.; Ingwersen, P, 1995, Fundamental methodological issues of data set creation online for the analyses of research publications . - In: Fifth International Conference of the International Society for Scientometrics and Informetrics, River Forest, June 7-10, 1995, Proceedings, Rosary College, 1995, p. 103-112

Dwi Yulita Sulistyowati, 2005, Kajian persaingan pasar tradisional dan pasar swalayan berdasarkan pengamatan perilaku berbelanja di kotamadya Bandung, Departemen Teknik Planologi - ITB

Elvira Anna , 2007, Lebih Berpihak kepada Pasar Modern, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)

Fotheringham. Stewart. A., Quantitative Geography- Perspective on Spatial Data Analysis, SAGE Publication, London, 2005

Frino Bariarcianur, 2008, Festival Budaya Di Pasar Tradisional, Beritaseni

Guritno Mangkoesoebroto. (2000). Ekonomi Publik, Edisi Ketiga, Cetakan Ke-9. Yogyakarta: BPFE.

Hari Purnomo, 2006, Prospek Kinerja, Pemkab Pasar-Pasar Tradisional di Kabupaten Klaten, Klaten: Laporan Penelitian.

Harry Waluyo, 2006, Pasar Tardisional sebagai daya tarik wisata belanja, Jakarta:

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Indarto 2008,Hegemoni Pasar Modern Terhadap Pasar Tradisional.

Istijabatul Aliyah, 2006, Strategi Pengembangan Pasar Trasional sebagai Aset Pariwisata di Kota Surakarta, UNS: Laporan Penelitian.

Istijabatul Aliyah, 2008,Model Penguatan Peran Pasar Tradisional Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat Pedagang Kecil Di Kota Surakar ta, LPPM Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Jano, Pilar, 2006, Public and private roles in promoting small farmers access to traditional market, Buenos Aires: IAMA.

Kahar Sunoko, 2006, Perkembangan Tata Ruang Pasar Tradisonal, Surakarta: Fakultas Teknik UNS.

Linda T Silitonga, 2008, 50% Ritel modern ekspansi ke luar Jabodetabek Aturan zonasi hingga perdesaan mendesak diterbitkan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat

Miles, B. & Hubberman, A, 2002, Analisis Data Kualitatif dalam Sutopo, Metode Penelitian Kualitatif, Surakarta: UNS.

Munoz, lucio, dkk, 2006, The traditional market and the sustainability market: Is the perfect market sustainable? 2006.

Nurmansyah Lubis , 2005, Keberadaan Hipermarket Menghambat Perkembangan Pasar Tradisional, DPW PKS DKI Jakarta

Pathak, L.P.; Binwal, J.C,1995, Identification of main concepts used in sociology and their categorization.- Knowl Organization, 21(94)2, p. 69-74

Pemerintah Kota Surakarta. 2006. Pasar tradisional di Kota Surakarta dan kontribusinya terhadap pendapatan asli daerah (PAD).

Prawironoto, 1991, Peranan Pasar pada Masyarakat Pedesaan Jawa Tengah, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Reardon, T., dkk, 2003, The Rise of supermarket in Africa, Asia, and Latin America, American Journal of Agricultural Economics 85(5), dalam Mainville, D., The supermarket market – Who participates and how do they fare? USA: Michigan State University.

Fredrik Benu. 2002. Ekonomi Kerakyatan Dan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat: Suatu Kajian Konseptual. Ruang Ekonomi Kerakyatan Indonesia Th. I - No. 10 - Desember 2002.

Revrisond Baswir. 2009. Ekonomi Kerakyatan vs. Neoliberalisme. Tim Ahli Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM.

Rizon Pamardi-Utomo, 2002, Merencana Pasar Tradisional di Wilayah Yogyakarta, Gema Teknik: 6 (12), Fakultas Teknik UNS.

Rizon Pamardhi Utomo, 2002, Karakteristik Pasar-Pasar di Wilayah Surakarta dan Implikasinya terhadap Segi Planologis dan Rancang Bangun Pasar.

Rizon Parmadhi Utomo, 1997, Kajian tentang Karakteristik Pasar-Pasar Tradisional di Surakarta, Surakarta: FT UNS.

Ronnie Natawidjaja, 2005, Modern market growth and changing map of retail food sector in Indonesia, Bandung : Padjadjaran University, Hasil Penelitian.

Sasmini, 2010, Implementasi Kovenan Hak-hak Ekonomi, Sosial dan BUdaya Dalam Pembangunan Berbasis HAM Studi Kasus Pemenuhan Hak-hak Pedagang Tradisional dalam Pembangunan dan Peremajaan Pasar di Wilayah Perkotaan.

Satrio A. Wicaksono, 2006, Pasar Tradisional di Era Kompetisi, Associate SINERGI CONSULTING.




DOI: http://dx.doi.org/10.36448/jaubl.v4i2.531

JURNAL ARSITEKTUR saat ini terindeks:

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License