Spatial Enclosure Sebagai Dasar Penataan Kampung Kota

Agung Cahyo Nugroho

Abstract


Terdapat beberapa macam pendekatan di dalam menata sebuah kawasan/tempat â dalam konteks perancangan kota (urban design) - termasuk dalam menata kampung kota, terkait dengan eksistensi ruang terbuka (jalur sirkulasi) yang merupakan ruang yang multiperan dalam menentukan kelayakan huni dalam kampung kota tersebut. Salah satu pendekatan tersebut adalah dengan mengkaji derajat keruangan â spatial enclosure â pada ruang terbukanya sebagai dasar penataan. Derajat keruangan memiliki pengaruh psikologis terhadap manusia yang berada di dalamnya, yang bermuara pada persepsi terhadap suatu tempat, termasuk kampung kota. Dengan mengkaji beberapa literatur terkait, maka dapat diketahui pentingnya spatial enclosure ini sebagai sebuah metode dalam menata sebuah tempat, khususnya pada tempat-tempat dengan eksistensi ruang terbuka yang kritis seperti pada kampung kota.

Full Text:

PDF

References


A GLC Study, An Introduction to Housing Layout, The Architectural Press, London, 1978

Cullen, Gordon, The Concise Townscape, Van Nostrand Reinhold, New York, 1961

Krier, Rob, Urban Space, Academic Edition, London, 1979

Lynch, Kevin, The Image of the City, The MIT Press, 1960

Spreiregen, Paul D, Urban Design : The Architecture of Towns and Cities, McGraw-Hill, New York, 1965

Wiryomartono, Bagoes P, Urbanitas dan Senibina Kota, Bahan kuliah Sejarah dan Teori Kritik Arsitektur ITB, 1999

Yusuf, Yusmar, Psikologi Antar Budaya, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1991

Nugroho, Agung Cahyo, Penataan dan Perancangan Kampung-Kampung di Jalan Malioboro Yogyakarta : Kajian terhadap

Karakter Ruang Terbuka sebagai Dasar Peningkatan Densitas Kampung, Tesis, Institut Teknologi Bandung, 2003




DOI: http://dx.doi.org/10.36448/jaubl.v1i1.289

JURNAL ARSITEKTUR saat ini terindeks:

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License