Analisis Ekspektasi Mahasiswa terhadap Kota
Abstract
Pembangunan kota Bandarlampung merupakan rangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan yaitu
masa depan yang lebih baik. Dalam rangka menetapkan tujuan pembangunan kota Bandarlampung, diperlukan
visi yang mengarahkan pandangan ke depan mengenai cita-cita kota yang disepakati bersama dan sebagai
pedoman seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan kota, baik pemerintah kota, swasta, dan masyarakat
(seluruh stakeholders) dalam memantapkan peran masing-masing dalam membangun kota Bandarlampung.
Infrastruktur, sarana, dan prasarana yang dibangun harus memenuhi standar dan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat serta tidak mengganggu sekitarnya. Pembangunan kota membuat masyarakat yang tinggal di
dalamnya merasa aman, damai, tentram, dan sejahtera. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kota seperti
apa yang diimpikan oleh masyarakat Bandarlampung dan mengetahui apakah masih banyak infrastruktur, sarana,
dan prasarana yang kurang dan perlu disediakan oleh pemerintah di kota Bandarlampung. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu kualitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui kuisioner terbuka
yang diberikan kepada responden. Data yang didapat dari pertanyaan terbuka dijadikan satu dan kemudian diolah.
Karena data-data yang didapat memiliki cara penyampaian yang berbeda namun dengan makna sama, maka
data-data tersebut dicarikan kata kunci. Kata kunci membuat data dapat dikelompokkan secara umum.
Pengelompokkan dilakukan sebanyak dua kali dan hasil dari pengelompokkan disajikan dalam bentuk tabel dan
grafik. Hasilnya adalah kriteria seperti apa kota impian yang diinginkan oleh mahasiswa arsitektur Universitas
Bandar Lampung (UBL). Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1). Masyarakat kota Bandarlampung sebagian
besar memilih situasi dan kondisi kota sebagai faktor kota impiannya. Elemen-elemen yang mendukung faktor
situasi dan kondisi kota menurut masyarakat yaitu kebersihan, kerapihan, kenyamanan dan ketertiban. 2).
Infrastruktur sarana dan prasarana yang kurang menurut masyarakat Bandarlampung yaitu transportasi umum,
ketersediaan jalur sepeda, penggunaan teknologi terbarukan, bangunan ramah lingkungan, fasilitas kelengkapan
kota, fasilitas koneksi jaringan internet dan arsitektur kotanya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Mirsa, R. (2012). Pengembangan Kota Cerdas di Indonesia. Elemen Tata Ruang Kota, Cet I, Graha Ilmu, 21–33.
https://doi.org/10.1007/s10903-014-9994-x
Roihanah, I., Aslim, N., Vidiyanti, C., & Hindami, H. (2013). Kota Impian: Perspektif Keinginan Masyarakat Kota
Impian: Perspektif Keinginan Masyarakat. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2013.
Setiawan, M. A. (2015). Konsep Kota Layak Huni (livable City) dalam Alqur’an. 1–108.
Suharini, E. (2007). Menemukenali Agihan Permukiman Kumuh Di Perkotaan Melalui Interpretasi Citra Penginderaan
Jauh. 4(2), 77–85. https://doi.org/10.15294/jg.v4i2.100
UU No. 26 Tahun. (2007). Tentang Penataan Ruang.
DOI: http://dx.doi.org/10.36448/jaubl.v10i1.1338
JURNAL ARSITEKTUR saat ini terindeks:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License