Komunikasi Antarumat Berbeda Agama (Studi Kasus Sikap Sosial dalam Keragaman Beragama di Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan Jawa Barat)

Wawan Hernawan

Abstract


Untuk menciptakan toleransi (kerukunan hidup) antarumat berbeda agama, faktor komunikasi memegang peranan penting. Melalui kajian komunikasi antarbudaya, diharapkan dapat terbentukadanya sikap saling percaya dan saling menghormati antarpemeluk agama sebagai bangsa yang berbudaya dalam rangka memperkokoh hidup berdampingan secara damai, dapat menerima perbedaan, budaya sebagai berkah daripada bencana, dan melakukan upaya damai dengan mereduksi perilaku agresif,serta mencegah terjadinya konflik yang dapat merusak peradaban dengan cara menciptakan forum-forum dialog, untuk mencapai kesepahaman.Secara annum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara mendalmn dan menjelaskan tentang perilaku komunikasi antarumat berbeda agama dalam upaya menciptakan kerukunan hidup beragama. Teori yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menielaskan hal tersebut adalah teori tindakan sosial, teori interaksi simbolik, teori sikap sosial, komunikasi (kelompok dan Interpersonal dan teori akomodasi.Pendekatan yang dijadikan acuan sebagai salah satu acuan dalam menganalisis masalah sikap sosial antarumat berbeda agama dalam upaya menciptakan kerukunan hidup antarumat berbeda agar adalah teori tindakan sosial (social action). Sebagaimana dikemukakan oleh Max Weber bahwa "tindakan sosial meliputi semua perilaku manusia ketika dan sejauh individu memberikan suatu makna subyektif terhadap perilaku tersebut" (Mulyana, 2001:61). "Tindakan bermakna sosial, sejauh berdasarkan makna subjektifnya yang diberikan oleh individu atau individu-individu dengan mempertimbangkan perilaku orang lain dan diorientasikan dalam penampilannya " (Ritzei: 1992:43-44), Bertolak dari konsep dasar tentang tindakan sosial dan antarhubungan sosial, Weber mengemukakan lima ciri pokok yang menjadi sasaran penelitian, yakni: 1) Tindakan manusia, yang menitrut si pelaku, mengandung makna subyektif; melipuli berbagai tindakan nyata. 2) Tindakan dalam hal ini dappat merupakan tindakan terbuka dan tersembunyi serta bersifat subyektif 3) Tindakan yang meliputi pengaruh positif dari suatu situasi, tindakan yang sengaja diulang serta tindakan dalam bentuk persetujuan secara diam-diam. 4) Tindakan itu diarahkan kepada individu atau kepada bebera individu. 5) Tindakan itu memperhatikan tindakan orang, lain dan diarahkan kepada orang lain(Ritzer,1992:45).

Full Text:

PDF

References


Abdullah, Syamsuddin, 1997. Agama dan Masyarakat: Pendekatan Sosiologi Agama. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Abdurrachman, 1984. Human Relation untuk Manajemen. jakarta: LAN.

Arifin H.M., 1998. Menguak Misteri Ajaran Agama-Agama Besar. Jakarta: Golden Terayon Press.

Atmosudirjo, S. Prayudi. 1982. Beberapa Pandangan Umum Tentang Pengambilan Keputusan (Decision Making). Jakarta: Ghalia Indonesia.

Baehaqi, Imam (ed.). 2002. Agama dan Relasi Sosial: Meggali Kearifan Dialog. Yogyakarta: LKiS.

Barth, Fredrik (ed.). 1988. Kelompok Etnik dan Batasannya: Tatanan Sosial dari Perbedaan Kebudayaan, Jakarta. UI Press

Bogdan, R. C., & Biklen, K. S. 1990. Riset Kualitatif Untuk Pendidikan: Pengantar Kearah Teori dan Metode. Penerjemah Munandir. Jakarta: Pusat Antar Universitas.

Burhanuddin, 1994. Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara

Bogdan, R.C., & Taylor, S.J., (1992). Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Penerjemah Arief Ruchan. Surabaya: Usaha Nasional.

Craib, Ian. 1994. Teori-teori Sosial Modern: Dari Parsons sampai Habernas. Penerjemah: Paul S. Baut dan T. Effendi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Departemen Agama Republik Indonesia. 1984. Pedoman Dasar Kerukunan Hidup Beragama. Jakarta: Proyek Pembinaan Kerukunan Hidup Beragama Departemen Agama.

Devito, Josep A., 1997. Komunikasi Antarmanusia. Penerjemah: Agus maulana. Jakarta : Professional Books.

Djamas, Nurhayati. 1993. Konflik dan Kerukunan Antarumat Beragama di Daerah: Kasus di Tangerang. Dalam Qowaid (ed.). 1997. Kehidupan Umat Beragama di Tengah-tengah Masyarakat yang Berubah. Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia.

Djubiantono, Tony dan Ali, Fadillah Moch (ed). 2001. Manusia dan Lingkungan: Keberagaman Budaya dalam Kajian Arkeolog. Bandung: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia.

Ecip, S. Sinansari. 1999. Ambon: Kronologi Merambatnya Berbagai Kerusuhan Lintas Wilayah di Indonesia. Bandung: Pustaka Mizan.

Faisal, Sanafiah. 1990. Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar dan Aplikasi. Malang: Yayasan Asah Asih Asuh.

Fisher, B. Aubrey. 1986. Teori-Teori Komunikasi: Perspektif Mekanistis, Psikologis, Interaksional dan Pragmatis. Penerjemah: Soejono Trimo. Bandung: Remaja Karya.

Garna, Judistira K. 1992. Teori-Teori Perubahan Sosial. Bandung: Program Pascasarjana Universitas Padjajaran.

Garna, Judistira K. 1996. Ilmu-Ilmu Sosial: Dasar-Konsep-Posisi. Bandung: Program Pascasarjana Universitas Padjajaran.

Garna, Judistira K. 1999. Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif. Bandung: Primaco Akademika.

Guba, E.G. 1987. Menuju Metodologi Inkuiri Naturalistik Dalam Evaluasi Pendidikan. Penerjemah Sutan Santi Arbi. Jakarta: Djambatan.

Goddard, Hugh. 2000. Menepis Standar Ganda: Membangun Saling Pengertian Muslim-Kristen. Penerjemah: Ali Noer Zaman. Yogyakarta: Qalam.

Good, Carter V. (ed.). 1973. Dictionary of Education, third edition. New York: McGraw Hill Book Company.

Hasyim, Umar, 1979. Toleransi dan Kemerdekaan Beragama dalam Islam Sebagai Dasar Menuju Dialog dan Kerukunan Antaragama: Sejarah Toleransi dan Intoleransi Agama dan Kepercayaan Sejak Jaman Yunani. Surabaya: Bina Ilmu.

Horikoshi, Hiroko. 1987. Kyai dan Perubahan Sosial. penerjemah: Umar Basaim dan Andi Muarly Sunwara. Jakarta: Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat.

....


Refbacks

  • There are currently no refbacks.