Kajian Konsep Adaptive Reuse Sebagai Alternatif Aplikasi Konsep Konservasi

Handri Saputra, Ari Widyati Purwantiasning

Abstract


Everything that has been unused it a place, area or building that are old and in poor condition and not well maintained will cause a scene will destroy to anyone who looked. This condition can occur because of the place or the building no longer has a function and benefits. Not care and indifference is usually the major factor that makes a place or an abandoned building. Actually, if anyone can be smarter and more careful in looking at these conditions, there is a lot of potential in a place or old building was abandoned and not maintained. One step that can be done is to recreate such a place or a building that is not used again become a place, building or something with a new function that can bring many benefits and advantages both from an economic, cultural and social. This step is commonly known as Adaptive Reuse. Adaptive reuse or reuse of the most frequently just supposed with a conservation concept. The meaning itself is the preservation or protection. In other words if these two concepts just supposed to create a change in the optimal function while protecting or maintaining the true shape of something you want to function better than the faced ( physical ) and the historical value of the place or building . However, in this implementation is sometimes controversial concept, because this concept is considered as an act of demolition of a place or a building that can make the loss of historical value. in other word the use of functions on the space of obstruction or lack of proper building is also often a problem that must be considered again.

Segala sesuatu yang sudah tidak terpakai baik itu sebuah tempat, kawasan atau pun bangunan yang sudah berumur tua dan kondisinya rusak serta tidak terawat akan menimbulkan sebuah pemandangan yang menggagngu pada siapa saja yang melihat. Kondisi ini bisa terjadi karena tempat atau bangunan tersebut sudah tidak memiliki fungsi dan manfaat. Ketidak perdulian dan sikap acuh biasanya menjadi factor besar yang membuat sebuah tempat ataupun bangunan terbengkalai. Sebenarnya jika setiap orang dapat lebih pandai dan cermat lagi dalam melihat kondisi tersebut, banyak sekali potensi yang terdapat pada sebuah tempat atau bangunan tua yang terbengkalai dan tidak terawat itu. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah seperti memfungsikan kembali tempat ataupun bangunan yang sudah tidak dipergunakan lagi menjadi sebuah tempat, bangunan ataupun sesuatu dengan fungsi baru yang dapat mendatangkan banyak manfaat, dan keuntungan baik dari sudut ekonomi, budaya dan social. Langkah ini biasa dikenal dengan Adaptive Reuse. Adaptive Reuse atau penggunaan kembali pada  biasanya sering disandingkan dengan sebuah konsep konservasi. Arti konservasi itu sendiri adalah pelestarian atau perlindungan. Dengan kata lain jika kedua konsep ini disandingkan akan menciptakan sebuah perubahan fungsi yang optimal dengan tetap melindungi ataupun memelihara keaslihan dari sesuatu yang ingin difungsikan baik dari fasad ( fisik ) maupun nilai sejarah dari tempat atau bangunan tersebut. Namun dalam pelaksaannya konsep ini terkadang menimbulkan kontroversiSegala sesuatu yang sudah tidak terpakai baik itu sebuah tempat, kawasan atau pun bangunan yang sudah berumur tua dan kondisinya rusak serta tidak terawat akan menimbulkan sebuah pemandangan yang menggagngu pada siapa saja yang melihat. Kondisi ini bisa terjadi karena tempat atau bangunan tersebut sudah tidak memiliki fungsi dan manfaat. Ketidak perdulian dan sikap acuh biasanya menjadi factor besar yang membuat sebuah tempat ataupun bangunan terbengkalai. Sebenarnya jika setiap orang dapat lebih pandai dan cermat lagi dalam melihat kondisi tersebut, banyak sekali potensi yang terdapat pada sebuah tempat atau bangunan tua yang terbengkalai dan tidak terawat itu. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah seperti memfungsikan kembali tempat ataupun bangunan yang sudah tidak dipergunakan lagi menjadi sebuah tempat, bangunan ataupun sesuatu dengan fungsi baru yang dapat mendatangkan banyak manfaat, dan keuntungan baik dari sudut ekonomi, budaya dan social. Langkah ini biasa dikenal dengan Adaptive Reuse. Adaptive Reuse atau penggunaan kembali pada  biasanya sering disandingkan dengan sebuah konsep konservasi. Arti konservasi itu sendiri adalah pelestarian atau perlindungan. Dengan kata lain jika kedua konsep ini disandingkan akan menciptakan sebuah perubahan fungsi yang optimal dengan tetap melindungi ataupun memelihara keaslihan dari sesuatu yang ingin difungsikan baik dari fasad ( fisik ) maupun nilai sejarah dari tempat atau bangunan tersebut. Namun dalam pelaksaannya konsep ini terkadang menimbulkan kontroversi


Keywords


adaptive reuse, conservation

Full Text:

PDF

References


Anonim. (Tanpa Tahun). Sejarah Perkembangan Kota Tua Jakarta. Artikel kotatuajakarta.org.

Barnett, Winston and Cyril Winskell. (1977). A Study of Conservation. London: Routledge.

Budihardjo, E. (1991). Conservation and Restoration. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Indonesia.

Budihardjo, E. (1997d). Konservasi Arsitektur Sebagai Warisan Budaya. Djambatan. Jakarta. Indonesia.

Budihardjo, E. (1997e). Revitalisasi Pusat Kota Lama. Djambatan. Jakarta. Indonesia.

Budihardjo, E. (1997f). Arsitektur Pembangunan dan Konservasi. Djambatan. Jakarta. Indonesia.




DOI: http://dx.doi.org/10.36448/jaubl.v4i1.461

JURNAL ARSITEKTUR saat ini terindeks:

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License